Hutan Batu Madagaskar

Grand Tsingy adalah nama dari hutan batu terbesar didunia yang terletak disebuah kota yang penuh dengan batu vertikal raksasa yang tajam dan menjulang disebelah barat madagaskar. Hutan tersebut diisi dengan labirin batu dengan tinggi sekitar 300 kaki, dimana batu tersebut mengandung zat kapur yang terkikis oleh hujan tropis. Hutan batu yang juga merupakan  bagian dari  suaka margasatwa saat ini hampir tak tersentuh dan terisolasi, bahkan sangat mungkin bila tempat ini kelak menjadi berkembangnya satwa liar. 

Tsingy saat ini memang menjadi kebanggaan madagaskar. Buktinya, pemerintah setempatpun mendapuknya sebagai sebuah taman nasional. Istilah Tsingy yang berasal dari bahasa malagasi ini memiliki arti sendiri, yakni dimana seseorang tidak bisa berjalan diatas batu tersebut. Selain batu-batu kapur tajam bagai paku, kota ini juga dipagari oleh ngarai serta gua-gua yang terdapat dikolong-kolong batu. Tempat yang terkesan sejuk  serta berbahaya ini memiliki luas 1550 km.

Salah satu pengagum Tsingy ini adalah Stephen Alvarez. Dialah yang menemukan sekaligus mengabadikan keindahan tsingy ketika ia pergi dalam sebuah ekspedisi untuk national geographic. Ada bebatuan dalam hutan dan keluarga lemur hidup didalamnya. Ini pengalaman luar biasa untuk menonton mereka. Hewan-hewan itu mencari makanan dihutan pada siang hari dan malam hari, Ujar Alvarez. Alvarez menghabiskan waktu selama lima hari untuk tiba dihutan tersebut dari ibu kota madagaskar. Disanalah tempat bagi sejumlah hewan, termasuk 11 jenis lemur ( monyet berwarna putih ). Selain lemur, juga terdapat berbagai karnivora kecil, luwak, kelelawar dan sekitar 100 jenis burung serta 45 jenis reptil.

Mereka juga melompat seperti bermain akrobat dari satu puncak ke puncak batu lainnya. Batu-batu itu benar-benar tajam,mereka seperti pisau steak raksasa. Ini adalah satu tempat yang paling sulit bagi petualangan Alvarez selama ini. Hewan-hewan langka ini berada di ketinggian gunung yang berbeda. Hewan-hewan yang beradaptasi gurun memilih berada diketinggian, sementara hewan yang menyukai kelembapan lebih memilih mencari tempat-tempat sejuk. Hal ini menjelaskan bahwa suhu disetiap ketinggian itu adalah berbeda - beda.Tidak hanya lemur dihutan batu yang eksotis ini, tetapi juga terdapat tanaman-tanaman langka yang tidak terdapat dibelahan bumi lain, misalnya tanaman Pachypodium yang tampak hidup dipuncak-puncak batu kapur.

Baca Juga: Penghemat BBM dari Air